Sabtu, 23 November 2013

Lelaki Andalus dan Gajah

Nama lelaki itu mudah dikenal, Yahya ibnu Yahya. Nun jauh dari Andalusia ia berasal. Ia pergi menuntut ilmu ke Madinah. Berguru pada Imam Malik. Andalusia-Madinah adalah jarak yang teramat jauh. Terlebih dengan sarana kenderaan apa adanya di masa itu. Tidak ada bekal berarti yang ia bawa kecuali tekad. Tak ada mandat yang memberangkatkannya kecuali kehendak; Yahya serius hendak berguru pada Imam Malik yang tersohor keluasan ilmunya. Yahya bin Yahya adalah salah satu contoh terbaik tentang bagaimana kehendak seorang muslim untuk tidak pernah berhenti menjadi berarti.
Hari-hari menimba ilmu pun ia lalui di Madinah yang tenang. Di hadapan sang guru Imam Malik. Hingga suatu hari, saat tengah berada di majlis bersama murid-murid yang lain, tiba-tiba ada rombongan kafilah entah dari mana. Mereka datang sambil membawa gajah. Para murid-murid Imam Malik berhamburan keluar ingin melihat gajah. Di jazirah Arab saat itu, makhluk besar berbelalai itu memang tergolong asing. Maka orang-orang pun keluar ingin melihat lebih dekat. Begitu pun murid-murid Imam Malik. Semua beranjak, kecuali Yahya bin Yahya. Hingga semua keluar Yahya tetap duduk di majlis itu. Melihat itu Imam Malik mendekat. “Mengapa engkau tidak keluar juga untuk melihat gajah?” tanya Imam Malik. Yahya menjawab, “Aku jauh-jauh datang dari Andalusia untuk menuntut ilmu, bukan untuk melihat gajah.” Imam Malik sangat kagum dengan keteguhan Yahya. Setelah itu Imam Malik pun menggelarinya dengan ‘aqilu Andalus (lelaki berakal dari Andalusia).
Lelaki berakal, Yahya bin Yahya telah meletakkan prinsip mendasar di atas jalan hidupnya. Ia mengerti sedang di jalan apa berlalu dan ke arah mana menuju. Ia seperti tengah menegaskan, betapa ia tidak boleh berhenti, di jalur kehendak dan cita-citanya, oleh sesuatu yang sederhana. Sekiranya ia sejenak keluar, melihat gajah bersama teman-temannya, itu pun tak jadi soal besar. Malah Imam Malik sejenak tidak melanjutkan pelajarannya, sebab semua murid-muridnya keluar. Tetapi falsafah luhur di balik sikapnya itu, mencerminkan sebuah kecerdasan, tentang bagaimana seorang muslim memahami godaan-godaan konsistensi, yang kadang menghentikan dan menghempaskan. Betapa ia tidak boleh terhenti oleh godaan-godaan itu. Maka lelaki itu benar-benar layak disebut ‘aqilu Andalus.
Betapa sering perjalanan hidup kita terhenti. Bahkan oleh hal-hal yang tidak terlalu serius. Betapa banyak orang berhenti dari mengejar cita-cita, kehendak mulia, mimpi-mimpi agung dalam capaian prestasi, hanya lantaran kealpaan, hanya kerana ulah menyimpang yang mulanya hanya main-main belaka, atau mentaliti ‘nanti dulu’, atau sikap ’sebentar dulu’. Akhirnya lama kelamaan jiwanya mulai layu, semangatnya mulai redup. Ghairah berkaryanya semakin kering. Akhirnya ia pun terhenti dari segala harapan yang telah menanti di hujung kerja kerasnya.
Gelar ‘aqilu Andalus, lelaki berakal dari Andalus menegaskan soal lain, bahwa kehendak kuat untuk tidak berhenti, atau terhenti, memerlukan kalkulasi keyakinan yang kuat. Ini tidak sekadar ukuran rasional untung atau rugi. Ini juga benar-benar bukan soal selera suka atau tidak suka melihat gajah. Tapi ini sungguh-sungguh benar soal pemahaman kemengertian, kesadaran dan juga kedalaman penghayatan tentang keputusan apa yang harus diambil seorang muslim di saat-saat ia tergoda.
Begitulah seorang muslim semestinya menata jalan cita-citanya. Semua orang punya harapan-harapannya. Tinggi atau rendah. Jauh atau dekat. Serius atau main-main. Tetapi menjadi seorang muslim yang tak mengenal kata henti dalam berjalan, berusaha, berkarya, adalah pilihan keimanan untuk tujuan nun jauh di akhirat sana. Sebab di atas arah jalan itu hidup seorang muslim menjadi punya arti.
Dalam kehidupan para salafussalih, keberartian tidak diperoleh dalam waktu yang singkat. Tidak pula dengan usaha yang setengah-setengah. Orang-orang besar di dalam tarikh umat Islam yang gemilang, menjadi besar kerana mereka tidak pernah lelah menabung untuk pelaburan keberartiannya, hari demi hari, waktu demi waktu, detik demi detik. Imam Bukhari setiap malam mampu terbangun hingga dua puluh kali, untuk menuliskan hadits-hadits yang dihafalnya. Ia tidak pernah berhenti untuk menjadi berarti. Maka kini ia memetik jerih payah itu. Ia menjadi maha guru ahli hadits sepanjang masa.
Begitupun orang-orang lain seperti Imam Nawawi. Bila seluruh usianya dibagi dengan karya tulisnya, maka setiap hari ia akan menulis tidak kurang dari enam belas halaman manuskrip. Bila diurai menjadi buku-buku masa kini setiap halaman manuskrip itu menjadi berlembar-lembar halaman. Begitu juga Ibnu Hajar Al-Asqalani, ulama’ besar penghurai Sahih Bukhari, ia menghabiskan seperempat abad usianya untuk menulis karya monumentalnya, Fathul Bari.
Begitulah orang-orang besar menjadi besar kerana ia tidak pernah berhenti mendermakan untuk dirinya karya kebajikan. Sebagaimana orang-orang jahat, orang-orang kejam, akan terkenang sepanjang masa, kerana ia juga melaburkan untuk dirinya kekejian dan kekejaman.
Jangan pernah berhenti, sebelum hidup kita punya arti. Sepanjang perjalanan, sejak kita beranjak dewasa, sejujurnya kita telah mengerti apa itu tujuan akhir, cita-cita puncak, dan mimpi-mimpi terjauh kita untuk menjadi sesuatu. Tetapi tidak jarang kita terhempas, kita terlena, dan kemudian berhenti di tengah jalan. Padahal hidup bagi seorang mukmin, semestinya adalah proses menjadi baik tanpa kenal putus.
Di dalam Al-Qur’an, sebuah siklus menjadi baik dijelaskan dengan indah oleh Allah dengan pendekatan usia. Bahwa pada mulanya manusia hanyalah seorang bayi. Lalu tumbuh dewasa, lalu bila Allah memberi umur panjang, ia melewati umur empat puluh tahun. Tetapi semua tahapan usia itu harus menjadi sebuah putaran kesalihan.
Allah SWT berfirman,
“Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun, berdoalah ia dengan berkata: “Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam (yang tunduk patuh kepadamu)”. (Al-Quran, Al-Ahqaf: 15)
Ayat di atas dengan jelas mengisyaratkan tentang siklus kehendak menjadi baik yang tak pernah berhenti, tidak pernah putus. Waktu kecil dibawah asuhan kebaikan orang tua. Begitu beranjak dewasa, ia menyambungnya dengan berbakti. Lalu disebutnya umur empat puluh tahun, menandakan kematangan yang berkelanjutan. Saat itu ia teringat lagi kebajikan kedua orang tuanya. Maka ketika ia memohon untuk mampu bersyukur, atas karunia untuk dirinya dan orang tuanya.
Selain itu, tentu saja, di dalamnya bersyukur atas kebajikan yang sanggup ia lakukan. Itu artinya ia tidak memutus jalan hidupnya untuk selalu dalam rantai kebajikan. Begitupun, ketika ia memohon hal yang sama untuk anak-anak dan cucunya. Begitu dahsyat alur putaran kesalihan itu berjalan. Nyaris tak ada yang terputus. Dari seorang bayi, hingga kelak anak cucu bagi bayi tersebut. Begitu seterusnya.
Cita-cita luhur, kehendak kuat, mimpi-mimpi untuk menjadi seorang muslim yang punya arti, tidak boleh terhenti oleh apapun. Apalagi hanya sekadar kerana seekor ‘gajah’. Hiburan dan rehat ada tempatnya sendiri yang memadai. Kita harus terus mengejar. Jangan berhenti. Jadilah seperti lelaki berakal dari Andalusia itu.
Yahya ingin menegaskan, kita tidak boleh berhenti. Kita hanya boleh dihentikan sementara, untuk mengambil nafas dan mengencangkan tali sepatu, lalu beranjak kembali sampai titik yang Allah rahsiakan waktunya.
Dari ‘aqilu Andalusia’, kita belajar untuk teguh mengurus diri sendiri dan ummat. Kita belajar untuk terus belajar. Kita belajar untuk serius bekerja. Kita belajar untuk bersungguh-sungguh dalam ibadah. Kita belajar untuk benar-benar berbenah. Belajar bersikap benar ketika melihat perhentian yang melenakan.
Janganlah pengalihan isu membuat pengambil kebijakan berpaling. Janganlah kejenuhan membuat relawan bencana pasrah. Janganlah kebuntuan membuat pejuang risalah lengah. Tidaklah keputusasaan akan membuat korban musibah menyerah. Perhentian-perhentian ini sebenarnya dapat dimaklumi. Tetapi kita, ‘jiwa-jiwa Yahya’, tidak demikian. Biarlah perhentian itu dinikmati oleh orang lain, kita cukup memelankan langkah, sejenak menyeka keringat, lalu kembali menderap penuh semangat.
Sekarang, yang kita perlukan adalah apa yang pernah Yahya lakukan berabad-abad silam itu. Cubalah kita meminjam hati dan fikiran Yahya. Lalu kita sematkan dalam kepala dan dada. Agar kita lalui hari-hari ini dengan tindakan seorang pahlawan; melangkahi tanda koma demi koma, sampai bertemu titik takdir di akhir rangkaian nafas ini.
Wallahu’alam

Sumber: Mutiara Hati

Isnin, 18 November 2013

Petua Merawat Penyakit Resdung

"
* Ambil limau nipis 8 biji.

* Daun pandan 10 helai, hiris halus macam bunga rampai


* Perah limau nipis. Gaulkan sampai sebati.


* Chemical akan terbentuk. Sapu di muka. 


Kalau sesuai.

* Dalam masa 5 minit ulat resdung akan keluar melalui kulit muka. Ianya akan banyak keluar melalui kening.


* Tarik keluar ulat resdung tersebut


* Buat 3 kali seminggu.


* Sesuai dilakukan antara jam 10 pagi -3 petang. Di katakan bahawa virus aktif ketika waktu tersebut.


* Tekapkan kain hitam pada muka kerana ulat akan melekat pada kain hitam dan mudah untuk dilihat.

Mudah-mudahan, sekiranya petua ini sesuai dengan anda, amalkanlah agar kita dapat hidup sihat sehingga ke akhir hayat. 

Amiin..


Sumber: http://tranungkite.net/v12/modules.php?name=News&file=article&sid=10069

Doa dan Dzikir Orang Sakit

Oleh Ibnu Mukhtar
Segala puji hanyalah bagi Alloh ‘Azza wa Jalla yang telah menjadikan sakit dan musibah sebagai salah satu sebab datangnya keutamaan dan ganjaran bagi hamba-hambaNya yang beriman.
Sholawat dan salam semoga senantiasa Alloh sampaikan kepada Nabi dan Rosul kita –Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam- yang telah mengajarkan dan mencontohkan kepada umatnya bagaimana mensikapi musibah dan sakit yang dideritanya agar ia menjadi ladang amal sholeh dan datangnya keridhoan Ar-Rohman.  Begitu pula untuk para istri dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang selalu setia kepada agama dan sunnahnya sampai akhir zaman. Semoga Alloh menjadikan kita termasuk orang yang dikehendaki Alloh ‘Azza wa Jalla meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak, aamiin.
Saudaraku, sungguh tidak diragukan lagi bahwa seorang muslim –yakni muslim yang tidak mempersekutukan Alloh (berbuat syirik) dan melakukan salah satu sebab perkara yang membatalkan keislamannya- adalah hamba Alloh yang paling berbahagia. Ia memiliki kedudukan dan keutamaan di sisi Robbnya. Seluruh kebaikan yang dilakukannya dijanjikan Alloh balasan terbaik baginya. Bahkan dalam musibah yang diderita dan sakit yang dirasakannya, seorang muslim dijanjikan ampunan, ganjaran dan kemuliaan.

Dari Abu Sa'ied Al-Khudrie dan Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhuma dari Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- beliau  bersabda : "Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Alloh      akan menghapuskan dengan sebab-sebab itu  dosa-dosanya." HSR. Bukhori –rohimahulloh- dalam shohihnya no. 5641
Oleh karena itu, seorang muslim yang sedang diuji Alloh dengan penyakit atau musibah lainnya tidak boleh berburuk sangka kepada Alloh ‘Azza wa Jalla,  apalagi sampai mencela dan tidak ridho dengan ketetapan-Nya. Bahkan sudah semestinya seorang muslim selalu berbaik sangka kepada Robbnya dan menjadikan apa yang menimpanya sebagai kesempatan untuk mendulang pahala dan meraih keutamaan di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla.
Saudaraku, di antara upaya seorang muslim mendulang pahala di dalam sakitnya adalah dengan mengamalkan   doa dan dzikir yang dicontohkan Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana tersebut dalam hadits-hadits yang sah. Di antaranya adalah sebagai berikut :
Pertama, berdoa memohon kesembuhan dengan doa berikut
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، واشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِى، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Allohumma robbannaas adz-hibil ba’sa, wasyfi wa anta asy-Syaafi laa syifaa-a illaa syifaauka syifaa-an laa yughoodiru saqoman
Ya Alloh Robbnya manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah. Hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”
Dari ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha-, ia mengatakan : Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- mengucapkan doa berikut sebagai perlindungan : ‘Allohumma robbannaas adz-hibil ba’sa, wasyfi wa anta asy-Syaafi laa syifaa-a illaa syifaauka syifaa-an laa yughoodiru saqoman’
Ketika mengalami sakit keras menjelang wafatnya, aku memegang tangan Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- lalu mengusapkan tangannya ke tubuh beliau supaya cepat sembuh seraya mengucapkan doa tersebut. Namun, Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- melepaskan pegangan tanganku dan berkata : ‘Allohummaghfirlii wa alhiqnii bir rofiiqil a’la      ( Ya Alloh ampunilah aku dan pertemukanlah aku dengan ar-Rofiiqil  a’la ).” Itulah ucapan terakhir yang aku dengar.” HR. Ibnu Abi Syaibah –rohimahulloh- dalam Mushonnafnya dan dishohihkan Syaikh Al Albani         –rohimahulloh- dalam Ash-Shohihah no. 2775
Kedua, membaca doa berikut ketika merasakan sakit.
Saudaraku, ketika kita merasakan sakit maka lakukanlah hal-hal berikut :
Letakkan tangan pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian   bacalah ;
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah ( Yang artinya Dengan Nama Alloh ) sebanyak 3 x
Kemudian ucapkanlah kalimat berikut sebanyak 7 x
أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
A’uddzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru          ( yang artinya : Aku berlindung kepada Alloh dan kepada kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku dapati dan aku khawatirkan.)
Dari ‘Utsman bin Abul ‘Ash ats-Tsaqofi –rodhiyallohu ‘anhu- bahwasanya ia mengadu kepada Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- rasa sakit yang dirasakan pada tubuhnya sejak ia masuk Islam. Maka Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepadanya, ‘Letakkan tanganmu pada tubuh yang sakit lalu ucapkan, ‘Bismillah sebanyak 3x dan  A’uddzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru sebanyak  7x. HSR. Muslim –rohimahulloh-dalam  kitab shohiehnya no. 5867
Ketiga, membaca ucapan  tahlil berikut dengan penuh penghayatan akan makna dan kandungannya.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ  
Laa ilaaha illallohu wallohu akbar, Laa ilaaha illallohu wahdahu, Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, Laa ilaaha illallohu lahul mulku wa lahul hamdu, Laa ilaaha illallohu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billah.
Artinya :
"Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, dan Alloh Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh, milik-Nya kerajaaan dan pujian. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Alloh dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Alloh."
Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
مَنْ قَالَهَا فِى مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّار.
"Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak akan disentuh api neraka."    HR. Tirmidzi –rohimaulloh- dalam sunannya  no. 3758 dengan diringkas dan dinilai Shohih lighoirihi oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh dalam Shohiehut Targhiib wat Tarhiib no. 4381. lihat pula Silsilah Ahaaditsish-Shohiehah no. 1390
Saudaraku, perbanyaklah membaca kalimat tahlil ini. Semoga ia menjadi ucapan yang terakhir kita ucapkan ketika kematian tiba, aamiin.
Keempat, banyak memuji Alloh dan bersabar dalam ujian yang diberikan-Nya.
Dari Syaddad bin Aus –rodhiyallohu ‘anhu berkata : Sungguh aku pernah mendengar Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “Sesungguhnya Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman :
إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنًا، فَحَمِدَنِي عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ، فَإِنَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنَ الْخَطَايَا
“Apabila Aku menimpakan musibah kepada salah seorang hamba-Ku yang mu’min lalu hamba itu memuji-Ku dan bersabar atas musibah yang Aku berikan kepadanya, maka ketika ia bangkit dari tempat tidurnya seperti hari seorang anak yang baru dilahirkan ibunya bersih dari segala dosa.”
HR. Ahmad -rohimahulloh dengan diringkas. Dihasankan  oleh Syaikh Al Albani –rohimahulloh- dalam Shohiehut Targhieb wat Tarhieb no. 3423, Shohiehul Jaami’ no. 4300 dan Ash-Shohiehah no. 2009
Saudaraku, demikian dapat disampaikan. Semoga risalah sangat sederhana ini menjadi salah satu amal sholeh yang diterima Alloh dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Aaamiin.
 sumber: http://elmukhtar.blogspot.com/2012/06/doa-dan-dzikir-orang-sakit.html

Jumaat, 15 November 2013

Makna angka 40 dalam usia manusia

Oleh: Tuan Ibrahim Tuan Man,

Assalamu’alaikum,

Bila ada persoalan tentang umur 40 tahun manusia, saya terfikir sejenak. Belum pernah saya membincangkannya dengan sesiapa sebelum ini. Bila saya cuba mengajak kepada perbincangan, ramai yang berkata itu cuma psikologi barat untuk menggambar kehidupan mesti enjoy dan berseronok, dan pada umur ini barulah fikir tentang masa depan.

Ramai tidak sedar dalam al-Quran ada menyentuh tentang usia ini. Tentu ada yang sangat penting, perlu diperhatikan dan diambil serius akan perkara ini. Allah swt. berfirman,

حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang soleh yang engkau redhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (al-Ahqaf: 15)

Usia 40 tahun disebut dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fizikal, intelektual, emosi, mahupun spiritualnya. Benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun dan ke atas. Di dalamnya terkandung penghuraian yang jelas bahawa mereka; telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah.

Pada ayat yang lain, firman Allah;

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيْرُ

Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempoh yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mahu berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (al-Fathir: 37)

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan “umur panjang dalam tempoh yang cukup untuk berfikir” dalam ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.

Menurut Ibn Kathir, ayat ini memberikan petunjuk bahawa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbaharui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh2.

Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janjiNya dalam ayat selepas itu: (maksudnya) Kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidak hairan tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi s.a.w, seperti yang disebut oleh Ibn ‘Abbas:

“Dibangkitkan Rasulullah s.a.w pada usia 40 tahun” (riwayat al-Bukhari).

Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi2 yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) period, iaitu

1. Kanak-kanak (sejak lahir hingga akil baligh)

2. Muda atau syabab (sejak akil baligh hingga 40 tahun)

3. Dewasa (40 tahun hingga 60 tahun)

4. Tua atau syaikhukhah (60 tahun hingga mati)

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa penuh. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini ramai yang mula menutup aurat dan mendekati kuliah-kuliah agama.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,

لعَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً خَفَّفَ اللهُ تَعَالَى حِسَابَهُ ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً رَزَقَهُ اللهُ تَعَالَى الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِيْنَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِيْنَ سَنَةً غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَشَفَّعَهُ اللهُ تَعَالَى فِى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَكَتَبَ فِى السَّمَاءِ أَسِيْرَ اللهِ فِى أَرْضِهِ – رواه الإمام أحمد

"Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepadaNya. Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi. (riwayat Ahmad)

Hadis ini menyebut usia 40 tahun paling awal memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus konsisten terhadap Islam, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus berhati2 juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk senja. Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dpt mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Imam asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa2 syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku. Diantara aku dan dia ada Allah.”

Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika menginjak usia 40 tahun?

1. Meneguhkan tujuan hidup

2. Meningkatkan daya spiritual

3. Menjadikan uban sebagai peringatan

4. Memperbanyak bersyukur

5. Menjaga makan dan tidur

6. Menjaga istiqamah dalam ibadah.

Jika ada yang mengatakan bahawa: Life began at fourty, saya cenderung berpendapat kehidupan yang dimaksudkan ialah kehidupan terarah kepada mendekatkan diri kepada penciptaNya dengan sebenar-benarnya. Tetapi satu perkara yang kita harus sentiasa sedar bahawa kematian memanggil kita bila-bila masa tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk baru memulakan kehidupan yang dimaksudkan di atas, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika umur kita tidak panjang.

Maksud sabda Nabi Muhammad S.A.W ," Orang yang bijak adalah orang yang selalu mengingati mati"


Sumber: http://tranungkite.net/v12/

Selasa, 12 November 2013

Perkara yang anda tidak tahu mengenai lemak badan

Lemak adalah satu benda yang menyebabkan anda menghabiskan banyak masa untuk berdiet dan pergi ke gim untuk menjaga badan anda. Tetapi tahukah anda bahawa lemak mempunyai implikasi yang ketara pada fizikal dan emosi? Menurut seorang ahli biokimia pemakanan, terdapat beberapa fakta-fakta penting mengenai lemak yang mungkin akan mengejutkan anda seperti berikut: 

 Lemak terdapat dalam pelbagai warna

 
Lebih khusus lagi, terdapat pelbagai jenis lemak yang mempunyai fungsi dan warna yang berbeza: putih, coklat dan kuning air. Kebanyakan orang berfikir bahawa lemak putih adalah lemak yang tidak berguna dan pucat. Selain itu, ia juga dianggap sia-sia kerana kadar metabolik yang rendah, malahan tidak membantu dalam membakar kalori seperti mana yang dilakukan oleh otot. Lemak berwarna putih juga merangkumi lebih 90% lemak dalam badan. Dalam erti kata lain, ia merupakan satu unit simpanan untuk kalori tambahan.

Sementara itu, lemak berwarna coklat adalah lebih gelap disebabkan kaya dengan bekalan darah dan benar-benar boleh membakar kalori. Haiwan jenis mamalia boleh mengaktifkan lemak coklat untuk membakar kalori dan menjana haba untuk memanaskan badan pada musim sejuk. Namun, sayang sekali kerana manusia mempunyai lemak coklat yang sedikit, jadi ia tidak akan membantu untuk bakar kalori atau membuat anda hangat.

Jenis lemak ketiga ialah lemak kuning cair yang mempunyai fungsi sangat menarik. Mengapa? Ini kerana penyelidik sedang mencari jalan untuk mengalihkan sel-sel lemak putih menjadi metabolisme yang lebih aktif melalui pemakanan dan senaman atau makanan tambahan. Malah, terdapat kajian awal bahawa hormon tertentu yang diaktifkan oleh senaman dan makanan seperti rumpai laut, coklat dan akar likuoris boleh menukar sel-sel lemak putih kepada lemak kuning.

Lemak di bahagian punggung lebih sihat daripada lemak di perut
Sebagai seorang wanita, sudah semestinya mempunyai lemak adalah sesuatu yang perlu dielakkan, tetapi ia sebenarnya lebih selamat untuk mempunyai badan seperti buah pir daripada epal. Lemak perut, juga dikenali sebagai lemak 'visceral', adalah lebih responsif kepada hormon kortisol berbanding lemak pada paha atau punggung anda, jadi apabila anda tidak mencari jalan yang sihat untuk mengatasinya, kalori tambahan yang dimakan lebih cenderung untuk tersimpan di bahagian tengah-tengah anda.

Lemak di bahagian perut boleh mencipta bahan kimia keradangannya sendiri seakan-akan tumor. Tambahan lagi, bahan kimia ini akan berhubung dengan otak dan membuatkan anda lapar dan letih, sekaligus menyebabkan anda lebih cenderung untuk makan berlebihan atau makan makanan ringan dan tidak bersenam, lantas mewujudkan satu kitaran yang bahaya dan mengekalkan penyimpanan berlebihan lemak perut.

Kalori akan dibakar dahulu sebelum lemak
Sebelum anda membakar lemak, anda membakar kalori terlebih dahulu, sama ada ianya datang daripada kalori karbohidrat yang tersimpan seperti 'glycogen' dan gula darah atau daripada lemak badan yang disimpan. Lebih banyak kalori anda yang anda bakar dalam setiap senaman , lebih besar defisit yang anda akan mewujudkan dan lebih banyak lemak anda akan hilang.

Pakar menyokong latihan selang tinggi intensiti untuk membakar kalori sebanyak mungkin dalam masa yang singkat. Kaedah ini yang boleh membakar dua kali ganda kalori dalam jumlah masa yang sama yang dihabiskan sama seperti latihan dalam keadaan yang stabil.

Lemak memberi kesan pada 'mood' anda
Tidak ada perkara yang lebih teruk lagi selain melihat angka di skala penimbang berat anda bertambah, tambahan lagi mempunyai lebihan lemak terutama di sekitar perut anda akan mengaktifkan bahawa keradangan kitaran, yang mana kajian menunjukkan boleh menjadi faktor yang serius dalam kecelaruan emosi seperti gangguan dwipolar.

Untuk membantu memecahkan kitaran tekanan, cubalah makan coklat gelap kerana terdapat gula yang mampu untuk memenuhi keinginan yang disebabkan tekanan, tetapi 'flavonoid' yang sihat membantu anda lebih tenang. Produk tenusu rendah lemak seperti yogurt juga boleh memberi kesan yang sama. Disamping itu, gabungan kalsium dan magnesium boleh membantu menenangkan tindak balas tekanan.

Orang berbadan kurus juga mempunyai selulit
Selulit disebabkan oleh lemak yang terperangkap di bawah kulit. Kulit berlapis yang terhasil oleh tisu penghubung yang mengikat kulit dengan otot, dengan lemak yang terperangkap di antara mereka seperti sandwic. Anda tidak perlu banyak lemak untuk menyebabkan 'dimpling effect' , jadi anda boleh mempunyai lemak badan yang rendah tetapi masih mempunyai sedikit lemak lekuk di bahagian seperti punggung anda atau belakang paha anda.

Membina otot sementara kehilangan lemak boleh bantu mengurangkan kemunculan selulit. Selain itu, krim selulit yang khusus dan losyen juga boleh membantu mengurangkan selulit walaupun mereka tidak boleh membuat apa-apa tentang lemak dibawah kulit itu.


Sumber: http://my.entertainment.yahoo.com/news/perkara-yang-anda-tidak-tahu-mengenai-lemak-badan-025221792.html

Jumaat, 8 November 2013

Perbezaan Antara Amar Makruf Nahi Mungkar Dan Memberikan Nasihat


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Nasihat adalah merupakan salah satu daripada hukum syarak. Hukum asalnya adalah berdasarkan kepada sabda Rasulullah SAW:

“Agama itu adalah nasihat. Kami bertanya, “Untuk siapa?.” Beliau SAW menjawab, “Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum Muslimin dan seluruh umat Islam.” [HR Muslim]

Daripada Jabir bin Abdullah ra, dia berkata:

“Aku berbai’at kepada Rasulullah SAW untuk menegakkan solat, menunaikan zakat, menasihati setiap Muslim.”

Nasihat adalah istilah yang merangkumi pengertian yang menyeluruh dengan tujuan untuk memberikan kebaikan bagi orang yang dinasihati. Nasihat juga boleh dikatakan sebagai satu istilah dan ucapan yang singkat dan padat. Dalam bahasa Arab, tidak ada kata tunggal yang boleh memberikan makna ungkapan yang luas selain daripada makna kata 'nasihat' itu sendiri. Sepertimana yang dikatakan oleh para ulama yang dicatatkan dalam kitab al-Falah: “Tidak ada istilah lain dalam bahasa Arab yang merangkumi kebaikan dunia dan akhirat selain daripada kata nasihat ini.”

Abu Sulaiman al-Khattabi menyatakan ketika mendefinisikan istilah ini, “Nasihat adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan kalimat yang membawa makna menginginkan kebaikan bagi orang yang dinasihati ... asal kata nasihat dari segi bahasa adalah al-khulus (bersih). Dikatakan nasahtu al-'asal (iaitu) ketika aku membersihkan madu itu daripada lilin.”

Abu Amr bin as-Salah berkata, “Nasihat adalah istilah umum yang menyeluruh, merangkumi kebaikan yang dilakukan oleh orang yang memberikan nasihat kepada orang yang dinasihati, baik dalam bentuk kehendak ataupun tindakan. Nasihat untuk Allah SWT adalah bermaksud mengEsakan Allah dan memberikanNya sifat dengan sifat yang mulia dan agung, mensucikanNya daripada segala sesuatu yang bertentangan dan berlawanan dengan sifatNya, menjauhkan diri daripada bermaksiat kepadaNya, mentaatiNya, cinta keranaNya, marah keranaNya, memerangi siapa sahaja yang kufur kepadaNya, dan tindakan lain yang seumpama dengannya, mengajak dan melaksanakan semua perkara di atas. Nasihat pada KitabNya adalah bermaksud mengimaninya, mengangungkannya dan mensucikannya, membacanya dengan sebenar-benarnya, menepati perintah dan larangannya, memahami ilmu-ilmu dan pelbagai perumpamaan yang terdapat di dalamnya serta merenungkan ayat-ayatnya, mengajak orang untuk menetapinya, mengecam penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang melampaui batasnya dan melawan orang yang mengingkarinya. Nasihat pada Rasulullah SAW adalah bermaksud mengimaninya dan mengimani risalah yang dibawa olehnya, menghormati dan memuliakannya, teguh dalam mentaatinya, menghidupkan sunnahnya dan menyebarkan ilmu-ilmunya, menentang siapa sahaja yang memusuhinya, dan setia kepada orang yang setia kepadanya dan kepada sunnahnya, berakhlak dengan akhlaknya dan beradab dengan adabnya, mencintai keluarganya, para sahabatnya dan sebagainya. Nasihat kepada para imam/pemimpin kaum Muslimin bermaksud menolong dan mentaati mereka di atas kebenaran, mengingatkan mereka dengan lemah lembut, mendoakan mereka agar senantiasa diberi petunjuk. Nasihat kepada seluruh kaum Muslimin pula bermaksud menunjukkan mereka kepada kemaslahatan mereka, mengajarkan mereka tentang pelbagai urusan agama dan dunia mereka, menutup aib mereka, menjaga hakmilik mereka, menolong dan membela mereka dalam melawan musuh mereka, menjauhkan diri daripada menipu dan berdengki dengan mereka, mencintai mereka seperti mencintai diri sendiri, membenci agar mereka terkena sesuatu sepertimana yang dibenci mereka dan sebagainya.

Inilah pengertian nasihat. Daripada definisi di atas ini, dapat dilihat bahawa nasihat ini sifatnya lebih umum daripada amar makruf nahi mungkar, di mana nasihat itu secara  kenyataannya merangkumi lebih daripada sekadar menuntut untuk melakukan perkara yang wajib dan meninggalkan perkara yang haram. Skop nasihat bukan terbatas dalam persoalan hubungan antara manusia dengan manusia atau Muslim dengan Muslim sahaja, tetapi cakupannya merangkumi sehingga menjelaskan tentang hubungan antara seorang Muslim dengan Tuhannya, KitabNya dan RasulNya, serta termasuk juga memberikan pandangan dan nasihat dalam perkara dunia dan kehidupan, memberikan nasihat terhadap perkara yang mengandungi kebaikan dan kemaslahatan walaupun perkara tersebut dikategorikan sebagai mandub (sunat) ataupun mubah (boleh/harus).

Untuk memudahkan pemahaman perbincangan di atas, di sini kami berikan analogi ringkas untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang perbezaan antara amar makruf nahi mungkar dan nasihat:

Katakan ada seorang peniaga susu yang curang dalam perniagaannya di mana peniaga tersebut telah mencampurkan air dalam susunya sebelum dijual. Lalu anda berkata kepadanya, “Bertaqwalah engkau kepada Allah! Tinggalkanlah perbuatan curang dalam berniaga kerana perbuatan curang seperti ini diharamkan dalam Islam. Pelakunya akan diberikan hukuman oleh Allah SWT. Nabi SAW telah bersabda:

“Barangsiapa yang berlaku curang, maka ia bukanlah termasuk daripada golonganku (umat Islam).”


Ini adalah contoh amar makruf nahi mungkar sekaligus merupakan sebagai nasihat yang diberikan kepada si peniaga tersebut.

Tetapi sekiranya anda berkata kepadanya, “Engkau telah menetapkan harga yang terlalu tinggi terhadap susu yang dijual. Sekiranya engkau dapat turunkan sedikit harganya, pasti akan lebih ramai orang suka untuk membeli susu ini daripadamu.” Maka ucapan seperti ini adalah merupakan nasihat semata-mata dan tidak termasuk sebagai amar makruf nahi mungkar.


1. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Tamim ad-Dari(111)
2. Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahih=nya (57), dan oleh Muslim dalam kitab Shahih-nya(112)
3. Al-Kulliyyat, hal. 908
4. Jami' al-Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab al-Hanbali, hal. 68
5. Jami' al-Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab al-Hanbali, hal. 70
6. Ditakhrij oleh Muslim dalam Shahih-nya(176) dari Abu Hurairah
 
Sumber:  http://www.mykhilafah.com

BAGAIMANA ISLAM MENGAGIHKAN KEKAYAAN DI TENGAH-TENGAH MANUSIA

Semua sedia maklum yang bajet 2014 telah pun dibentangkan di Parlimen oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, yang juga Menteri Kewangan, pada 25 Oktober lepas. Seperti biasa, pihak yang menyokong akan memuji melangit, seolah-olah bajet ini ‘maksum’ dari segala kesalahan dan kesilapan, manakala pihak yang menentang akan mencari ruang untuk mengkritik. Inilah tradisinya sejak zaman berzaman. Apa pun, yang pastinya pembentangan bajet tahun ini tidak ada bezanya dari tahun-tahun yang lalu di mana hakikat yang langsung tidak berubah adalah bahawa Malaysia masih merupakan pengamal tegar sistem ekonomi Kapitalis. Selain pertentangannya yang nyata dengan Islam, antara sifat sistem ekonomi Kapitalis adalah menindas yang lemah dan mengkayakan lagi yang kaya. Sistem Kapitalis juga amat terkenal dengan sifatnya yang merampas harta rakyat dan segala kekayaan milik umat yang kesemuanya akan dimasukkan ke dalam kantung kerajaan atau kantung kroni dari kalangan pemilik modal. Kerana itu kita menyaksikan fenomena biasa yang “hasil” yang paling banyak bagi sesebuah kerajaan Kapitalis adalah melalui cukai dan sumber kekayaan alam yang merupakan hak umat yang dimiliknegarakanatau dimilikperibadikanoleh mereka.
Sesungguhnya pembentangan bajet tidak ada dalam Islam. Walaupun dalam Islam ada sumber kemasukan dan sumber pengeluaran yang tersendiri yang kesemuanya dilakukan berdasarkan nas, namun Islam tidak mengenal pembentangan bajet sebagaimana sistem demokrasi Kapitalisme. Sistem Islam sama sekali berbeza dengan sistem Kapitalis mahupun Sosialis. Apa yang ‘bagus’nyamelalui pembentangan bajet ialah kita dapat melihat berapa banyak kerajaan Kapitalis merampas harta individu rakyat (melalui cukai pendapatan dan lain-lain) serta merampas hak milik umat (melalui keuntungan minyak, gas dan lain-lain) dan berapa banyak penyelewengan dan pembaziran dalam membelanja dan mengagihkan kekayaan yang telah mereka kaut. Sudah berapa lama sistem Kapitalis ini dilaksanakan dan sudah berapa banyak bajet yang dibentangkan setiap tahun, namun hakikatnya kehidupan rakyat tidak banyak berubah dengan segala rampasan kekayaan, pengenaan cukai dan kenaikan harga barang dan perkhidmatan dilakukan saban tahun oleh kerajaan.

Antara kebobrokan lain yang ketara dalam sistem kapitalis adalah wujudnya jurang perbezaan yang sangat besar dalam masyarakat hasil dari kekayaan negara yang dibolot oleh sebahagian kecil manusia (yang merupakan pemilik modal) manakala sebahagian besar manusia hidup sekadar cukup makan dan sebahagian lainnya berada dalam kemiskinan. Walaupun pemikir-pemikir kapitalis telah berusaha menyelesaikan isu jurang perbezaan tersebut, tetapi tidak pernah berhasil. Ini kerana, ketika membahas teori tentang pengagihanpendapatan, para ahli ekonomi kapitalis tidak pernah mengambil kirabetapa buruknya pengagihan pendapatan individu rakyat. Mereka sekadar memaparkan angka-angka tanpa memberikan penyelesaian, kerana dalam sistem kapitalis, seseorang individu boleh mengaut sebanyak mungkin keuntungan/pendapatan, tidak kira halal atau haram, selama mana dibenarkan oleh undang-undang negara. Begitu juga dengan orang-orang Sosialis, mereka tidak pernah menemui cara untuk menyelesaikan masalah buruknya pengagihan tersebut, selain hanya membatasi hak milik dengan cara menyekat hak milik tersebut. Akibatnya, orang-orang Sosialis memberikan penyelesaian dengan cara melarang hak milik tersebut.

Sebaliknya, Islam justeru telah menjamin pengagihan tersebut dengan baik, iaitu dengan menentukan tatacara pemilikan, tatacara mengelola kepemilikan serta pembahagian harta kepada orang yang tidak mampu memenuhi keperluan-keperluannya, dengan harta yang boleh menjamin hidupnya seperti mana orang lain dalam suatu masyarakat, dalam rangka mewujudkan keseimbangan ekonomi sesamanya. Dengan cara inilah Islam menyelesaikan masalah pengagihan harta di tengah-tengah manusia.Islam telah membolehkan al-milkiyyah al-fardhiyyah(kepemilikan peribadi / private ownership). Dalam masa yang sama Islam juga telah menentukan bagaimana cara memilikinya. Islam telah memberikan izin kepada individu untuk mengelola harta yang menjadi hak miliknya. Dalam masa yang sama Islam juga telah menentukan bagaimana cara mengelolanya. Islam juga memerhatikan perbezaan kuat-lemahnya akal dan fizikal manusia. Kerana perbezaan tersebut, Islam selalu membantu individu yang lemah dan mencukupkan keperluan orang yang memerlukan.

Islam telah mewajibkan kepada umatnya, bahawa di dalam harta orang-orang kaya terdapat hak bagi para fakir miskin (zakat). Islam telah menjadikan harta yang senantiasa diperlukan oleh jemaah/komuniti masyarakat sebagai al-milkiyyah al-ammah(hak milik umum / public ownership) bagi seluruh warganegara, yang tidak seorang pun boleh memilikinya atau menjaganya untuk kepentingan peribadinya ataupun untuk kepentingan orang lain. Islam juga telah menjadikan negara sebagai penanggung jawab atas pemenuhan kekayaan untuk rakyat, baik berupa harta mahupun jasa (perkhidmatan). Islam juga membolehkan negara untuk memiliki suatu kepemilikan khusus sebagai al-milkiyyah al-daulah (pemilikan negara / state ownership) terhadap harta/kekayaan tersebut.

Atas dasar ini, Islam telah menjamin kehidupan setiap individu rakyat dan menjamin jemaah/komuniti untuk tetap utuhsebagai sebuah komuniti yang saling berpegang pada ketentuan/hukum yang ada. Islam juga menjamin kemaslahatan individu dan melayani urusan jemaah serta menjaga eksistensi negara dengan kekuatan yang cukup sehingga mampu memikul tanggung jawab perekonomian negara. Semua ini terjadi apabila masyarakat tetap berada dalam suatu keadaan dimana kekayaan yang ada adalah mencukupi untuk keperluanmereka, baik secara individu mahupun secara keseluruhandan dengan penerapan hukum syariah dalam negara secara kaffah.

Tatkalawujud dalam sesebuah masyarakat jurangperbezaan yang besar antara individu dan individu yang lain dalam memenuhi keperluannya, sebagaimana keadaan yang terjadi di dunia Islam saat ini, maka Islam mengajar bahawa mestilah diwujudkan satu keseimbangan (equilibrium) di antara individu rakyat dalam melakukanpengagihan, yang bolehmengimbangi proses pemenuhankeperluan-keperluannya.Demikian juga jika terjadi penyimpangan pada diri manusia dalam menerapkan hukum-hukum syarak, kerana adanya pemahaman yang keliru atau kerana adanya penyelewenganatau kelalaian dari pihak negara dalam menerapkan sistem Islam sehingga masyarakat turut menyimpang dari jalan yang lurus, lalu mengakibatkan ketidakseimbangan ekonomi di antara individu-individu dalam masyarakat, maka,keseimbangan mestilah dikembalikan dengan cara yang telah digariskan oleh hukum syarak.

Mewujudkan Keseimbangan Ekonomi Dalam Masyarakat

Islam telah mewajibkan perputaran kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya perputaran kekayaan hanya kepada segelintir orang sahaja. Allah SWT berfirman, “…supaya harta itu jangan hanya berlegar di antara orang-orang kaya sahaja di antara kalian” [TMQ al-Hasyr (59):7].Di dalam Islam, sebagaimana yang telah dijelaskan, jika wujudjurangperbezaan yang lebar antara individu dalam masyarakat dalam memenuhi keperluan-keperluannya, maka negara wajib menyelesaikannya dengan cara mewujudkan keseimbangan dalam masyarakat. Caranya adalah dengan negara memberikan harta milik negara kepada orang-orang yang memerlukan agar keperluannya dapat dipenuhi. Dengan terpenuhinya keperluan orang itu, maka akan terwujud kembali keseimbangan dalam masyarakat.Negara boleh memberikan harta kepada orang tersebut dan tujuan pemberian harta tersebut bukan sekadar memenuhi keperluanorang itu yang bersifat sementara, tetapi sebagai sarana kepadanya dalam usahanya memenuhi keperluan dirinya dalam jangka masa yang panjang. Dalam keadaan negara tidak mempunyai harta atau sekiranya harta milik negara tidak cukup untuk mewujudkan keseimbangan, negara tetap tidak boleh mengambil harta/cukai atau memungut dharibah(sejenis bayaran wajib yang dipungut di saat kecemasan) dari rakyat dalam rangka untuk mewujudkan keseimbangan tersebut keranamewujudkan keseimbangan ekonomi adalah kewajipan negara dan bukannya kewajipan atas individu Muslim.

Dalam keadaan wujud ketidakseimbangan ekonomi dalam masyarakat, maka negara hendaklah membekalkan kepadaindividu yang tidak mampu memenuhi keperluannya, dengan harta dari Baitul Mal. Inilah yang dilakukan oleh Nabi SAWketika melihat ada jurang dalam pemilikan harta antara kaum Muhajirin dan Ansar di mana baginda mengkhususkan harta fai’ yang diperolehidari Bani Nadhir untuk kaum Muhajirin, agar terjadinya keseimbangan ekonomi dalam masyarakat. Diriwayatkan, bahawa ketika Nabi SAW menakluki Bani Nadhir dengan cara damai dan orang-orang Yahudi diusir dari kawasan tersebut, lalu kaum Muslimin bertanya kepada Nabi SAW, apakah harta tersebut akan dibahagi untuk mereka, kemudian turunlah ayat, “Apa sahaja harta rampasan (fai’) yang diberikan oleh Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun...” [TMQ al-Hasyr(59):6].

Ini bermakna, Allah telah mengkhususkan harta Bani Nadhir tersebut untuk Nabi SAW dan bagindabolehmemberi atau membahagikan harta tersebut semahu baginda. Lalu harta tersebut dibahagikan oleh Nabi SAW kepada orang-orang Muhajirin, sementara orang-orang Ansar tidak diberi oleh baginda kecuali kepada dua orang iaitu Abu Dujanah Samak bin Khurasyah dan Sahal bin Hunaif memandangkan keadaan mereka berdua sama seperti keadaan orang-orang Muhajirin, yakni sama-sama fakir.

Ibnu Abbas juga menuturkan bahawa Nabi SAW pernah bersabda kepada orang-orang Ansar, “Jika kalian mahu, kalian bahagikan sahaja rumah-rumah dan harta-harta kalian kepada orang-orang Muhajirin, lalu kalian bolehturut mendapatkan bahagian dalam ghanimah ini bersama mereka. Jika kalian mahu, rumah-rumah dan harta-harta kalian untuk kalian sahaja dan kami tidak akan membahagi sedikit pun ghanimah tersebut untuk kalian.” Lalu orang-orang Ansar berkata, “Bahkan kami (ingin) membahagi rumah-rumah dan harta-harta kami untuk saudara-saudara kami dan kami lebih mengutamakan mereka (Muhajirin) untuk mendapatkan ghanimah tersebut.”Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya, “Mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu)” [TMQ al-Hasyr (59):9].

Harta Bani Nadhir yang merupakan sebahagian dari harta negara, dibahagi dan dikongsi secara khusus di antara orang-orang miskin sahaja manakala orang-orang kaya dikecualikan (dari pembahagian) dalam rangka menyeimbangkan keperluan asas dalam masyarakat. Mengeluar dan membahagikan bantuan kewangan dari Baitul Mal adalah dilakukan oleh negara, dengan syarat harta yang dikeluarkan itu bukan berasal dari harta yang dipungut dari kaum Muslimin (seperti dharibah) tetapi merupakan harta ghanimah. Ini kerana harta yang dipungut dari kaum Muslimin tidak boleh digunakan untuk tujuan keseimbangan ekonomi. Pendekatan ini hendaklah dipatuhi pada setiap masa, kerana kaedah syarak dalam hal ini menyebut “al-ibrah bi umum al-lafdzi la bi khusus as-sabab” (pengajaran dari sesuatu ayat diambil dari keumuman lafaz dan bukannya dari pengkhususan sebab-sebab penurunannya). Oleh itu, dalam sesebuah Negara Islam, Khalifah mesti memastikan keseimbangan ekonomi terwujud dengan cara mengeluarkan bantuan kewangan secara eksklusif untuk golongan miskin dari harta negara dalam Baitul Mal. Dengan cara inilah, keseimbangan ekonomi dapat dijaga. Bagaimanapun, perlu difahami bahawa pengeluaran ini bukanlah sebahagian dari perbelanjaan tetap Baitul Mal, tetapi merupakan penyelesaian yang perlu dilakukan pada masa-masa tertentu daripada harta-harta tertentu.

Larangan Menimbun Emas Dan Perak

Seperkara lagi yang dapat memastikan berlakunya keseimbangan ekonomi dalam masyarakat adalah adanya larangan menimbun (kanz) emas dan perak. Menimbun emas dan perak telah diharamkan oleh Islam dengan nas yang tegas. Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, beritahulah mereka, (bahawa mereka akan mendapat) seksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi, lambung dan belakang-belakang mereka” [TMQ at-Taubah (9):35]. Pada saat ayat ini turun, emas dan perak ketika itu menjadi alat tukar (medium of exchange), unit pengiraan (unit of account) tenaga yang terdapat dalam suatu pekerjaan dan standard manfaat yang terdapat pada harta; baik dalam bentuk cetakan, seperti dinar dan dirham ataupun tidak dalam bentuk cetakan, seperti jongkong dan sebagainya. Atas dasar ini, larangan tersebut ditujukan pada emas dan perak dalam kedudukannya sebagai alat tukar (wang).

Secara asasnya, semakin banyak beredarnya wang di pasaran, maka semakin rancaklah aktiviti perekonomian. Apabila seseorang telah melakukan penimbunan wang, maka dia hakikatnya telah menarik wang dari pasaran. Hal ini secara automatik akan mengurangkan jumlah perbelanjaan (spending) dan berkurangnya jumlah pendapatan orang yang sepatutnya mendapat wang tersebut sekiranya tidak ditimbun oleh orang yang berurusan dengannya. Hal ini kemudian akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pengeluaran orang tersebut kerana telah berlaku pengurangan permintaan terhadapnya dan seterusnya boleh mengakibatkan pengangguran serta menurunnya tingkat perekonomian secara makro. Ringkasnya, kesan dari penimbunan wang secara pasti akan membawa kepada pengangguran serta menurunkan tingkat perekonomian kerana pendapatan masyarakat telah berkurang.

Cuma, perlu difahamidi sini bahawakemudaratan ekonomi ini sesungguhnya hanya muncul akibat adanya penimbunan (kanz / hoarding) wang, bukan akibat adanya simpanan (idkhar / saving). Ini kerana, saving (menabung) tidak akan menghentikan roda perekonomian. Penimbunanlah yang justeru menghentikannya.Perbezaan antara menimbun dan menabung adalah, penimbunan bererti mengumpulkan wang tanpa ada keperluan dan ia akan menarik wang dari pasaran. Adapun menabung adalah mengumpulkan wang kerana adanya keperluan, seperti mengumpulkan wang untuk membina rumah, untuk berkahwin, membeli kenderaan, membuka perniagaan, pergi haji atau sebarang keperluan lain. Bentuk simpanan wang semacam ini tidak akan mempengaruhi pasaran dan tidak akan mempengaruhi aktiviti perekonomian, sebab tindakan tersebut bukan merupakan tindakan menarik wang, namun hanya mengumpulkan wang untuk dibelanjakan di kemudian hari. Wang yang dikumpulkan tersebut akan beredar kembali ketika dibelanjakan pada objeknya. Kerana itu, tidak ada kemudaratan dalam aktiviti menabung, akan tetapi kemudaratan akan terjadi pada aktiviti menimbun, iaitu mengumpulkan wang tanpa ada maksud apa pun. Islam mengharamkan penimbunan tetapi membolehkan menabung.

Khatimah

Wahai kaum Muslimin! Lihatlah bagaimana Islam menyelesaikan masalah ekonomi manusia. Lihatlah bagaimana penderitaan menimpa sebahagian besar manusia tatkala sistem Kapitalis dilaksanakan. Lihatlah bagaimana para Kapitalis (pemilik modal) menindas manusia dan mengumpulkan kekayaan yang tak terhingga untuk diri mereka. Lihatlah bagaimana mereka melakukan penyelewengan dan pembaziran terhadap kekayaan negara yang mereka rampas dari rakyat sehingga mereka hidup senang lenang dengan wang dan harta benda yang melimpah ruah, atas penderitaan orang lain. Sesungguhnya sistem Kapitalis yang korup ini tidak akan berakhir selagi kita tidak meninggalkannya dan sistem Islam yang indah tidak akan dapat dirasai selagi kita tidak berusaha melaksanakannya. Justeru, apakah yang kalian tunggu lagi wahai umat Muhammad? Bukankah sistem Islam yang selayaknya bagi kalian dan sewajibnya untuk kalian perjuangkan?

Sumber:  http://www.mykhilafah.com/sautun-nahdhah/4421-sn367-bagaimana-islam-mengagihkan-kekayaan-di-tengah-tengah-manusia

Jumaat, 1 November 2013

Dzikir Selepas Solat Fardhu Yang Thabit Dari Nabi SAW

 " Berikut adalah dzikir selepas solat fardhu yang thabit dari hadith-hadith Rasulullah sallAllahu `alaihi wa sallam.  Silalh COPY/DOWNLOAD.  Semoga kita semua dapat mengamalkannya dan menyebarkannya kepada semua, in shaa' ALLAH, amin...




* Untuk versi PDF dengan kualiti yang lebih baik, boleh KLIK SINI! 
 *Untuk dzikir di atas yang disertakan dengan makna bacaan,
 boleh KLIK SINI!

Semoga ALLAH Ta`ala memberkati kita semua, amin... 

 Sumber : http://tranungkite.net/v12/

Perlukah Antivirus Pada Windows 8 Atau 8.1?



Banyak pertanyaan berkaitan dengan antivirus untuk Windows 8 dan windows 8.1. Tak banyak jawapan yang tepat tapi bergantung kepada penggunaannya. Saya rasa untuk pengunaan biasa adalah tidak perlu. Saya ambil petikan tulisan seorang guru ICT yang ada pengalaman dalam mengurus makmal dan tulisan ini walaupun menggunakan loghrat daerah dan lebih bersembang tapi ada maklumat yang boleh dikongsi.


Saya turunkan petikannya:-
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2QuxN3R8WCamF_Wo9ZQNjmcj0SX3IxIZXPqxKyr5iHBNfQTu_0BgQj7IpILYJ8CQkIgl5wLrOcIjIobXNWEuuurOxWpMI3bG1FliJfbIyKl3PrtDGFbKt4oSL1XaZ6fwq7lDC4cTcJlJu/s1600/defender1.jpg 
Ramai yang bertanya, adakah perlu antivirus pada Windows 8. Aku selalu jawab secara 'ngajing' (perli).. "Kalau banyak pitis (wang) pakailah (gunalah)".

Tapi kadang kala orang tak yakin dengan kenyataan aku. Tak banyak yang tulis perkara ini, yang aku dengar ramai cerdik pandai komputer yang beri kursus akan sebut perlu install antivirus pada windows 8, mungkin itu secara teori.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEJioZzs6tOOyooOuSM9GxRmrhIFQNPaJEa0IUuaivIrMImVsdyoYIiGOyk-yV2Mdi7NdCx0aL29rvoF1M-LStzzxlTAHZLbgW-BYyN7JhyENUIAdK7cmDC5j7Ub_GXqHeYrP17B98YImE/s1600/mc+afee.jpg 
Aku ditugaskan mengurus makmal ICT semenjak 2002. Pada masa itu dibekalkan antivirus Mc Afee. Selepas itu makmal tunggang langgang pasal pihak yang bertangungjawab tak tahu nak urus kebajikan makmal. Antivirus tak dibekalkan. Aku 'crack' Mc Afee dan boleh guna secara sah menggunakan email aku(hotmail.com) dan email sekolah Sultan Omar.

Aku mula malas nak guna antivirus lain, walaupun mc afee menyebabkan pc menjadi slow untuk load tapi setakat aku guna pakai sehingga 2007 tak ada masalah. Virus Brontok (puak Indon punya) yang banyak menyerang pada masa itu tidak dapat menebusi makmal aku sebab aku perangkap dengan full sharinguntuk satu komputer bagi mengesan kedududkan brontok dalam rangkaian network sekolah.

Malah dengan bantuan satu program Iran (nanti kata aku syiah pula!!) RRT.exe komputer yang dijangkiti virus brontok boleh baik pulih sendiri selepas mc afee di update.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh64ilUtLP951rd9IT7aZDf3YQBvpWd8ZuPVEDqgBJ7oW82wN-J1cCHqquzH_BGfCfOziIExEa_tbT_8wUnsm3pJZd-mwz6RFQbL7XNuGkIIhVhiSIsGV9gdnQlXssVGfu6o3h_5WFkUzj1/s1600/Kaspersky-Anti-Virus1.jpg 
Aku bertukar kepada kaspersky setelah makmal diambil alih oleh Schoolnet. Masa tu ada juga kompratasi aku dengan pihak Schoolnet pasal nak guna Mc Afee atau Kapasersky.

Dia orang pandai nak install (dapat duit) yang nak mampus nanti menjaga makmal nanti aku... Aku kata ikut akulah nak letak apa?? Kan logik... Tapi akhirnya aku mengalah.

Selepas itu aku mula 'mengganas' kaspersky. Aku guna yang workstation punya versi 6. Ada satu cerita joke seorang pelajar aku yang aktif dalam komputer nak beri aku Kaspersky Anti-Virus versi 8 (masa tu terkini). dia ingat aku pakai versi 6, "komang" (rendah atau tak baik..)  punya

Sebenarnya pelajar tersebut tak faham kaspersky ada banyak versi dan workstation walaupun versi 6 adalah yang terbaik kerana khusus untuk server dan rangkainnya.

Aku mula menghadapi masalah dengan kaspersky workstation apabila kaspersky tak support untuk windows server 2008. Akhirnya mereka downgradekan server aku kepada server 2003.

Macam selalu akhirnya pengurusan makmal pihak atasan tunggang langgang lagi. Antivirus tak dibekalkan. Aku mula 'crack' kaspersky dan menggunakannya sehingga wujud  Microsoft Security Essentials yang diberikan secara percuma kepada pengguna windows 7 original.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghf9b77AEbFFrh_NBVJB84t8BqLKCAUxY0dnNh9BXoGv2hRoqK_ize-fGLSNcMfDhrfG7iiL3OvUfC6URiaB2vLCGNvXIRgSG_02wxhszfzDZk-4CRnAAmybiLiCUSOnYCZnbKPY0mBO0p/s1600/defender6.jpg 
Bila aku beli HP Folio13 dengan Windows 7 Profesional Original. Aku masa tu malas nak intall antivirus (aku sebenar lebih suka tak ada antivirus... tak serabut..) dan penggunaan pula secara lasak (banyak masuk laman crack dan hackers) tetapi aku dapati Microsof Security Essentials (MSE) boleh menangkis serangan malware dengan baik. Malah fail amtlib.dll (untuk crack photoshop) pun dikesan oleh MSE ini sebagai potentially harmful software.

Bila aku mula install Windows 8 dalam bahasa Sepanyol (masa tu masih tak ada crack dalam versi english) "berjelir juga"... (baca di sini) aku cuba install MSE tetapi tak dibenarkan kerana Microsoft kata MSE sama sahaja dengan Windows Defender yang ada ada pada windows 8.

Rupaynya Microsoft tukar MSE kepada Defender dan sebelum semasa windows XP, Vista dan Windows 7 defender sekadar pertahanan biasa kepada malware tidak bersifat fully protected.

Selepas aku guna hampir 11 bulan untuk 50 pc makmal (tak masuk lagi notebook dll) aku dapati Windows Defender adalah terbaik bagi yang malas nak install antivirus. teruji bukan teori semasa khusus!! tak percaya? marilah ke makmal aku bawalah pendrive yang ada virus... Boleh pilih mana-mana pc untuk di "cucuk cuba".

Sekarang aku sudah tidak lagi download antivirus dan juga burning sofware (ini aku tulis nanti) Tak payah cari dengan aku BitDefender, Avira, Kaspersky, Mc Afee, Kerio, Panda, Shawdows dll

Satu masalah kepada Windows Defendar ialah kita tak tahu macam mana dia bekerja. Mungkin microsoft buat begini untuk mengatasi "Anti Monopoli". Kalau tidak mampus syarikat antivirus. Macam mana mampusnya Norton PC Anyware apabila microsoft buat Remote Destop sendiri yang buil-in daripada dalam. Windows defender adalah buil-in daripada dalam OS. Bagi saya sangat baik.

 
Bila ada gangguan (virus, spyware, malware dll) bendera di hujung kanan akan bertanda pangkah (ini kadang kala pengguna tak sedar). Tanda amaran sebenar keluar tapi sekejap aje dan tanda hilang. Pengguna kena klik bendera tersebut. Satu paparan seperti di bawah akan keluar.

Kalau jenis yang membahayakan, tanda amaran hujung sebelah atas kanan akan keluar sekejab aje dan virus atau malware berkenaan akan dibunuh (clean)secara automatik.  
 
Yang saya suka dengan Windows Defender kerana dia tanya kita dulu nak buat apa. Ini boleh menyelamat fail-fail crack daripada automatik clean.
  
Kita boleh pilih action.
 
 dan pastikan paparan hijau akan kelihatan.

Bagaimana nak matikan Windows Defenders untuk install sesuatu crack yang di'makan' oleh defender.
 


Tekan WIN + X untuk menu tepi bar. Pilih Control panel --> Pilih Windows defender dan tipkan Turn On Real Time Protetion. Awas jangan lupa tips semula kalau kita tak tips on sampai bila-bila pc kita tak protect!!

Kalau tanya saya, saya akan jawab TAK PAYAH INSTALL ANTIVIRUS, sudah memadai dengan Windows Defender.
Sumber: http://tranungkite.net/v12/
Sumber asal: http://zulbmohd.blogspot.com/2013/10/perlukah-antivirus-pada-windows-8-atau.html